Dalam
rangka untuk meminimumkan kelelahan dan risiko terhadap rusaknya tulang dan
otot dalam kondisi kerja yang repititive (berulang-ulang), maka dalam
penempatan dan pengoperasian posisi pengendali (control) harus seergonomis
mungkin sehingga pengoperasiannya dalam keadaan yang paling efisien. Disamping
itu untuk mendapatkan inklinasi (kemiringan) sudut posisi kaki atau tangan
relatif terhadap horisontal agar gaya maksimum dapat diterapkan maka kondisi
berikut haruslah dapat dipenuhi:
- Analisa biomekanika secara global dengan mempertimbangkan
kondisi masing-masing otot.
- Penyederhanaan model biomekanika yang berdasarkan pada sistem
sambungan tulang untuk memprediksi beban pada ruas tulang belakang untuk
mengangkat beban kerja.
- Metode empiris untuk pengukuran langsung terhadap kekuatan
(strenght) otot.
Biomekanika adalah bidang ilmu aplikasi mekanika
pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi anatara disiplin ilmu mekanika terapan dan
ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Dalam biomekanika, prinsip-prinsip mekanika
dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, desain dan pengembangan peralatan
dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Ilmu ini adalah sebuah penerapan dari
hokum mekanik untuk mendeskripsikan gerakan manusia, juga sebuah ilmu yang
mempelajari gaya yang bekerja dan dihasilkan pada tubuh manusia beserta efeknya
pada lapisan, cairan ataupun material yang digunakan untuk keperluan diagnosis,
perawatan dan penelitian.
Biomekanika juga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
merupakan kombinasi dari ilmu fisika (khususnya mekanika) dan teknik, dengan
berdasar pada biologi dan juga pengetahuan lingkungan kerja. Oleh Winter
(1990), mendefinisikan bahwa biomekanika dari gerakan manusia adalah ilmu yang
menyelidiki, menggambarkan dan menganalisis gerakan manusia. Biomekanika umum
adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai hukum-hukum dasar yang
mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Biostatik adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisa bagian
tubuh dalam keadaan diam maupun bergerak pada garis lurus dengan kecepatan
seragam (uniform). Biodinamik adalah bagian dari biodinamika umum yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi
(kinematik) dan gaya yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik). Occupational Biomechanics didefinisikan
sebagai bagian dari mekanik terapan yang mempelajari interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan
keluhan pada sistem kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat.
Pendekatan Biomekanika memandang tubuh sebagai suatu sistem yang terdiri dari
elemen-elemen yang saling berkaitan dan terhubung satu sama lain melalui
sendi-sendi dan jaringan otot yang ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk
menyatakan tegangan mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk
mengimbangi tegangan tegangan tersebut. Dalam melakukan analisis biomekanik,
tubuh manusia dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari link
(penghubung) dan joint (sambungan). Tiap link mewakili segmen tubuh tertentu
dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
Keterkaitan Biomekanika dengan Ergonomi
Ergonomi dapat didefinisikan
sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan
desain perancangan. Ergonomi juga berkaitan dengan optimasi, efisiensi,
kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan
tempat rekreasi. Ergonomi memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor
keselamatan dan kesehatan kerja, mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur
kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja,
meminimumkan resiko kesalahan serta supaya didapatkan optimasi dan efisiensi
kerja.
Pada prinsipnya
disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibat-akibat jasmani, kejiwaan, dan
sosial dari teknologi dan produk-produknya terhadap manusia melalui
pengetahuan-pengetahuan tersebut pada jenjang mikro maupun makro. Karena yang
dipelajari adalah dampak dari teknologi dan produk-produknya, maka pengetahuan
yang khusus dipelajari akan berkaitan dengan teknologi seperti biomekanika,
antropometri teknik, teknologi produksi, lingkungan fisik, dan lain-lain.
Biomekanika dapat digunakan dalam merancang sistem kerja dengan pertimbangan gerak tubuh manusia agar
operator yang bekerja dapat bekerja dengan nyaman dan aman sehingga terciptanya
sistem kerja dengan gerakan tubuh yang ergonomi. Dengan terciptanya suasana
yang ergonomi, dapat meningkatkan performansi, efisiensi, dan produktivitas
kerja operator.
Dari penjelasan
tersebut maka biomekanika memiliki hubungan yang erat dengan ergonomi. Keterkaitan biomekanika dengan ergonomi adalah dengan
menerapkan biomekanika maka dapat dirancang dan diciptakan sistem kerja
serta gerakan tubuh operator dalam bekerja sehingga operator bekerja secara
ergonomis, mampu memaksimalkan
produktivitas dan keselamatan operator serta meminimumkan terjadinya cedera.
Ruang Lingkup Biomekanika
Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk
menjelaskan gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada
bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari. Pendekatan biomekanika memandang tubuh
manusia sebagai suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen yang saling
terkait dan terhubung satu sama lain, melalui sendi-sendi dan jaringan otot
yang ada. Prinsip-prinsip fisika digunakan untuk menyatakan tegangan mekanik
pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi tegangan-tegangan
tersebut.
Biomekanika terdiri dari dua macam gerakan yaitu kinematik
dan kinetik. Kinematik mempelajari gerakan baik mengenai perpindahannyam
kecepatan dan percepatan tanpa memperhatikan penyebab gerakan. Kinetik
berhubungan dengan kerja gaya-gaya pada benda dan akibat (hasil) kerja
gaya-gaya tersebut.
Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.
General Biomechanic
Adalah bagian dari Biomekanika yang berbicara mengenai
hukum – hukum dan konsep – konsep dasar yang mempengaruhi tubuh organic manusia
baik dalam posisi diam maupun bergerak.
Dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Biostatics adalah bagian dari biomekanika umum yang
hanya menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan
kecepatan seragam (uniform).
b. Biodinamic adalah
bagian dari biomekanik umum yang berkaitan dengan gambaran gerakan – gerakan
tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematik) dan gerakan yang
disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh (kinetik).
2. Occupational Biomechnic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanik terapan yang
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan
dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar
produktifitas kerja dapat meningkat. Setelah melihat klasifikasi diatas maka
dalam praktikum kita ini dapat kita kategorikan dalam Biomekanik Occupational Biomechanic. Untuk leebih
jelasnya disini akan kita bahas tentang anatomi tubuh yang menjadi dasar
perhitungan dan penganalisaan biomekanik. Dalam biomekanik ini banyak
melibatkan bagian bagian tubuh yang berkolaborasi untuk menghasilkan gerak yang
akan dilakukan oleh organ tubuh yakni kolaborasi antara Tulang, Jaringan
penghubung (Connective Tissue) dan
otot.
Rangka tubuh manusia tersusun atas berbagai bentuk tulang
yang saling berhubungan. Secara garis besar, tulang-tulang itu dapat dikelompokkan
menjadi 3 kelompok berdasarkan bagian tubuh yang disusunnya, yaitu tulang
tengkorak sebanyak 23 buah, tulang badan sebanyak 67 buah, dan tulang anggota
badan sebanyak 122 buah. Untuk menghuungkan antara tulang yang satu dengan
tulang yang lain maka diperukan artikulasi atau sendi. Otot adalah kumpulan sel
otot yang membentuk jaringan yang berfungsi menyelenggarakan gerakan organ
tubuh. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan rangka tubuh merupakan alat
gerak pasif. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi dan berelaksasi.
Sistem lever adalah suatu tungkai panjang yang dapat bergerak
pada suatu titik tertentu yaitu pada axis yang terletak sepanjang lever
tersebut. Pada tubuh manusia ada beberapa sistem lever dimana tulang berfungsi
sebagai alat pengungkit atau tuas.